Ada operasi intelijen menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat tiga periode. Operasi ini dilakukan bukan lembaga negara tapi oleh kelompok yang mempunyai kepentingan menjadikan Jokowi tiga periode.
Demikian dikatakan pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Kata Amir, operasi intelijen ini dilakukan pendukung Presiden Jokowi di luar sistem tapi konon punya jalur komunikasi dengan orang nomor satu di Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. “Untuk mensukseskan operasi ini digaungkan wacana Jokowi tiga periode di kalangan rakyat khususnya basis pendukung Jokowi. Ini bagian operasi penggalangan,” paparnya.
Masih menurut Amir, operasi ini sekaligus mengindikasikan adanya golongan yang menghendaki putusnya hubungan Mega (PDIP) – Jokowi. “Realitas ini yang menunjukkan bahwa kelompok ini sepertinya paham pendukung Jokowi terutama Ring I dan Ring II sedang mengalami kerapuhan,” analisa Amir.
Sementara itu, lanjut Amir, terdapat pula indikasi lain bahwa kelompok tertentu yang melempar narasi Jokowi 3 periode ini sebenarnya sedang mengincar jabatan Kepala BIN dan karena itu, mereka secara sistematis, mendorong Jokowi untuk mencopot Budi Gunawan dan mengangkat seorang sipil sebagai Kepala BIN. “Oleh karena itu, wajar bila masyarakat berharap agar isu tersebut tidak perlu dipandang sebagai thesa yang harus direspon dengan anti-thesa, tapi yang diperlukan adakah suatu kesepakatan bahwa isu tersebut adalah kesengajaan untuk melanggar UUD 1945,” pungkas Amir