Maskapai Garuda Indonesia merugi merupakan prestasi Joko Widodo (Jokowi) ketika menjadi Presiden Indonesia. Presiden sebelumnya tidak bisa merugikan Garuda Indonesia sebagaimana dilakukan Jokowi.
“Maskapai Garuda Indonesia kebanggaan rakyat Indonesia merugi. Itu merupakan prestasi Jokowi ketika menjadi Presiden Indonesia,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Sabtu (19/6/2021).
Menurut Muslim, Garuda Indonesia di era Jokowi babak belur dengan utang yang menumpuk. “BUMN kebanggaan bangsa Indonesia diperkirakan tidak bisa dipertahankan lagi dan nasibnya bisa seperti Merpati,” jelasnya.
Kata Muslim, relawan Jokowi yang tidak mempunyai kemampuan dalam bidang manajerial dan ekonomi ditempatkan sebagai komisaris maskapai Garuda Indonesia. “Makin rusak ketika beberapa relawan yang tidak mempunyai kemampuan dijadikan komisaris di Garuda Indonesia,” papar Muslim.
Bangkrutnya Garuda makin parah dengan adanya buzzerRp yang berupaya menutupi kejanggan laporan keuangan perusahaan plat merah. “BuzzerRp menggiring opini bahwa Garuda itu perusahaan terbaik, dan menyerang para ekonom seperti Rizal Ramli yang berupaya memberikan solusi dalam menyelamatkan Garuda,” ungkapnya.
Selain itu, Muslim memperkirakan, pemerintahan Jokowi akan menjual Garuda Indonesia ke pihak lain. “Kalau tidak ada yang membeli dipailitkan,” jelasnya.
Ketika Garuda Indonesia pailit, kata Muslim, maskapai Lion Air Group milik taipan Rusdi Kirana menjadi pemain utama bisnis penerbangan di Indonesia. “Garuda hilang, Lion Air Group makin berkuasa,” ungkap Muslim.
Ia mencurigai ada upaya pihak tertentu yang sengaja membuat Garuda Indonesia rugi sehingga Lion Air Group makin kuat di Indonesia. “Kalau Lion Air Group menguasai bisnis penerbangan Indonesia mengindikasikan taipan diberi angin segar pemerintahan Jokowi,” pungkasnya.