Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto ngelantur dengan menuding era Joko Widodo (Jokowi) banyak utang dan sedih terhadap kondisi bangsa Indonesia saat ini.
“Titiek ngelantur dengan menyebut utang sekarang lebih banyak. Titiek harus dikasih cermin besar,” kata Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Rabu (9/6/2021).
Menurut alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, Soeharto membangun Indonesia dengan utang dan konsep ekonomi neo liberal yang diarsiteki mafia Barkeley. “Fundamental ekonomi Soeharto rapuh sehingga hanya mampu bertahan 32 tahun. Dan ekonomi dibangun bersama kroni-kroninya termasuk anak-anaknya,” papar Anto.
Di era Soeharto, kata Anto keluarga Cendana dan kroninya menguasai ekonomi. “Tommy Soeharto mendapat prioritas impor mobil dari Korea Selatan tanpa pajak dan dikasih nama Timor, Tutut Soeharto menjalankan bisnis jalan tol. Hampir semua anak Soeharto bermain bisnis dengan memanfaatkan kekuasaan ayahnya,” jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan, rakyat dikasih nostalgia semua oleh Titiek Soeharto terhadap kepemimpinan Soeharto. “Rakyat sudah cerdas dalam melihat kiprah Soeharto selama ini. Partai Berkarya milik Tommy Soeharto tidak laku,” pungkasnya.
Anto mengatakan, di era Soeharto demokrasi tidak berjalan dan banyak peristiwa berdarah pada waktu Orde Baru. “Peristiwa Tanjung Priok banyak korban di kalangan umat Islam, peristiwa Kedung Ombo juga,” jelas Anto.