Aktivis Malari 74: Gelar Prof Kehormatan Mega Rusak Dunia Akademis Indonesia

Tak Berkategori

Gelar prof kehormantan untuk Megawati Soekarnoputri dari Universitas Pertahanan (Unhan) merusak dunia akademis di Indonesia.

Demikian dikatakan aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Selasa (8/6/2021). “Seseorang yang mendapat gelar prof kehormatan setidaknya mempunyai karya ilmiah dan gagasan cemerlang untuk Indonesia,” ungkapnya.

Kata Salim, di era Orde Baru (Orba) Soeharto menjaga perguruan tinggi dalam marwah akademis. “Soeharto pun tidak mau dikasih gelar doktor honoris causa. Begitu pula, orang-orang disekeling Soeharto tidak bisa sembarang mendapat gelar honoris causa,” paparnya.

Menurut Salim, gelar prof kehormatan untuk Megawati justru makin membuat kampus di Indonesia kalah dengan universitas di luar negeri. “Kampus di Indonesia juga masih radikal sedangkan di luar negeri sudah membahas riset dan berbagai penemuan untuk manusia,” jelas tahanan politik era Soeharto ini.

Ia merasa heran, guru besar, dosen bahkan DPR hanya diam saja ketika Megawati mendapat gelar prof kehormatan dari Unhan. “Diamnya para guru besar, dosen justru membuat kampus makin tertinggal dengan universitas di luar negeri,” pungkasnya.

Unhan rencananya akan menggelar sidang senat terbuka pengukuhan gelar profesor kehormatan atau guru besar tidak tetap. Gelar profesor itu akan diberikan kepada Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri.

“Pada hari Jumat (11/6/2021) akan dilakukan sidang senat terbuka Universitas Pertahanan RI dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Prof Amarulla Octavian dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).

Octavian mengatakan sidang senat akademik Unhan telah menerima hasil penilaian Dewan Guru Besar Unhan atas seluruh karya ilmiah Megawati Soekarnoputri. Karya ilmiah itu merupakan syarat pengukuhan menjadi profesor kehormatan ilmu pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik Fakultas Strategi Pertahanan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News