Orang yang memakai kafieh Palestina belum bisa memastikan untuk memerdekakan bangsa tersebut dari penjajah Israel.
“Lalu kau pikir, dgn berkalung kafieh, Palestina tiba2 merdeka gitu? Jaaaan….plekethek tenan dengkulmu!” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas di akun Twitter-nya @Ansor_Satu.
Pernyataan Yaqut ini memunculkan pro dan kontra di media sosial. Di satu sisi ada yang mendukung namun tidak sedikit yang menyesalkan pernyataan Yaqut.
Pemilik akun @baguspati66 mendukung pernyataan Gus Yaqut: Maklumi saja Gus mereka bisanya hanya teriak2 dan demo beda dengan jauh dengan para Kyai NU dalam memperjuangkan Palestina.
Akun Twitter @De_Praze: Mrk pikir dgn demo2 teriak takbir dijlnan bisa menyelesaikan masalah…Donasinya itu yg bikin mslh larinya kmn
Sedangkan pemilik akun @H2FAA mengkritik pernyataan Gus Yaqut: Salah satu contoh kalimat yg beradab tapi tidak berkemanusiaan yg adil dan beradab. Salah satu twit tdk bijaksana dr pemimpin yg digaji rakyat, tapi tdk berkerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, Maka jangan tanya utk berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Gus Yaqut memaklumi ketika ada kader Banser menurunkan bendera Palestina. “Ini kan Indonesia gitu. Kenapa harus ngibarin bendera lain? Jadi kalau maksudnya mau menunjukkan solidaritas, saya kira solidaritas bisa dilakukan dalam bentuk lain yang lebih ada efeknya untuk saudara-saudara kita di Palestina,” kata Gus Yaqut, Ahad (21/10/2018) dikutip dari kumparan.
Gus Yaqut menjelaskan, pengibaran bendera asing di Indonesia juga memiliki aturannya tersendiri. Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat tak bisa sembarangan mengibarkan bendera negara lain.
“Apalagi di saat peringatan Hari Santri. Hari besar yang hanya ada di Indonesia. Kenapa bukan merah putih saja yang dikibarkan?” jelasnya.
Menurutnya, bila Palestina tengah mengadakan perayaan hari besar di negaranya pun maka bendera Indonesia tak akan cocok dikibarkan. Oleh sebab itu, ia melihat penurunan penurunan bendera Palestina sudah tepat dalam konsteks itu.
“Kurang lebihnya ada hari besar mereka dan kita kibarin bendera merah putih gitu di sana. Kira-kira gimana gitu, kan enggak pas,” tambah Panglima Banser ini.