by M Rizal Fadillah
Pose itu dibuat tahun 2014. Lima personal Slank berfoto menutupi kemaluan dengan bertelanjang dan celana merosot. Sebagai pemusik atau grup band hal demikian biasa saja, dianggap bagian dari sensasi. Masalahnya sekarang salah satu dari lima anggota Slank yang telanjang merosot itu adalah Abdi Negara Nurdin yang panggilan tenarnya Abdee Slank. Abdee telah diangkat menjadi Komisaris Independen PT Telkom. Medsos sangat riuh menyorotinya.
Bahwa Abdee itu tim sukses Jokowi sehingga patut untuk mendapat balas jasa merupakan hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah bentuk balas jasa bagi gitaris Slank ini justru menjadi Komisaris pada BUMN bergengsi PT Telkom. Apakah kemampuannya mumpuni untuk turut mengangkat dan memajukan PT Telkom atau sebaliknya justru ikut memerosotkan dan bertelanjang bersama borok yang mungkin ada pada BUMN ini ? Lalu kemaluannya harus ditutupi buku, topi, gentong dan lainnya ?
Hampir seluruh personal Slank pernah terjerat narkoba, Abdee pun mengakui pernah pula, hanya ia bisa melepas jeratan narkoba tersebut. Pada tahun 2015 Abdee terkena penyakit ginjal dan kemudian sering terserang vertigo yang mengganggu keseimbangan tubuhnya. Publik menilai bahwa penunjukkan dirinya sebagai Komisaris lebih sebagai wujud balas jasa daripada kualitas, kebugaran atau kebutuhan dari PT Telkom itu sendiri.
Rezim bagi-bagi memang menjadi ciri khas Pemerintahan Jokowi. Sayangnya bagi-baginya itu banyak mendapat sorotan publik karena dinilai tidak memenuhi asas “the right man on the right place”. BUMN dimasuki oleh para relawan sembarang kualitas dari pendukung Jokowi. Berbagi pekerjaan dan jabatan yang artinya berbagi duit negara. Duit rakyat.
Abdee Slank itu fenomenal. Fenomena dari kemerosotan politik. Awalnya dianggap titik nadir, tetapi selalu saja ada yang lebih rendah, lebih menggelikan, bahkan lebih menjijikan. Tak habis-habisnya fenomena kemerosotan etika dan moral politik dipertontonkan di negeri yang dipimpin Presiden Jokowi ini. Disadari atau tidak ketelanjangan dan kemerosotan sebenarnya adalah proses dari hara kiri kewibawaan dan martabat diri.
Abdee Slank sudah ditetapkan sebagai Komisaris PT Telkom yang dipastikan bergaji besar. Rakyat buka iri dengan itu, tetapi berkeberatan dengan kualifikasimya. BUMN jadi hewan perahan dan barang obralan. Badan Usaha “Milik Negara” atau menjadi Badan Usaha “Milik Presiden” atau “Milik Menteri” atau “Milik Relawan” ?
Nah Kalau sudah begini maka spiritualis akan menyatakan “tunggu saat kehancuran”.
Wait for the moment of destruction !
*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 31 Mei 2021