Publik menganggap Connie Rahakundini tidak mendapat bagian karena dia sendiri pemain alutsista ikut mengomentari mafia alutsista.
“Jika Connie Rahakundini yg juga pemain Alutsista komentari mafia Alutsista. Dia-nya sendiri sedang cari peluang ikut jadi mafia Alutsista?” kata aktivis 98 Haris Rusly Moti di akun Twitter-nya @motizenchannel.
Kata Haris Rusly, publik bisa menilai negatif berbagai pernyataan Connie yang mengkritisi alutsista. “Publik nilai negatif, kredibilitas datanya diragukan. Dianggap karena gak dapat bagian, lalu bikin rame,” ungkapnya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, menyatakan, sulit melihat objektivitas dari pernyataan Connie Rahakundini Bakrie tentang pertahanan, termasuk dugaan adanya Mr. M jadi mafia alat utama sistem senjata (alutsista).
Pangkalnya, dia telah menjadi bagian dari Partai NasDem sekalipun aktif menyelami isu-isu pertahanan.
“Soal posisi pengamat, ya, pengamat saja, enggak usah berpartai gitu, ya. Kalau berpartai, pengamatnya, ya, ditinggalkan sehingga perspektifnya, agar pendapatnya, pandangan-pandangannya objektif,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (27/5).
“Seperti pengamat kayak saya memilih untuk tidak berpartai. Kecuali kalau saya ingin memihak, jika saya ingin berpartai, ya, sudah (posisi) pengamat saya hilang,” sambung Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Apabila kondisinya seperti sekarang, menjadi pengamat dan politikus pada saat bersamaan, maka orang cenderung melihat pernyataan Connie sarat pesanan.
“Akhirnya ketahuan, terbuka, kan, sesungguhnya ada pesanan tertentu,” jelasnya.
Menurut Ujang, Connie seharusnya membuka masalah tersebut melalui saluran-saluran partainya jika memang bertujuan membongkar praktik lancung dalam pengadaan alutsista. Melalui perwakilan NasDem di Komisi I DPR, misalnya.
“Angkat saja kasusnya di partainya, ya, kan? Dorong saja di DPR untuk buka kasus itu. Berani tidak? Nah, itu lebih (menunjukkan sikap) seorang kesatria,” tuturnya. “Persoalanya, jangan-jangan partai sendirinya dapat (proyek alutsista).”