Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menutup kemungkingkinan didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) di Pemilihan Presiden Presiden (Pilpres) 2024.
“Tidak menutup kemungkinan Anies didukung PDIP di Pilpres 2024,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada www.suaranasional.com, Sabtu (29/5/2021). “Dalam politik itu sangat dinamis dan banyak faktor yang mempengaruhi termasuk kemungkinan dukungan PDIP ke Anies Baswedan di Pilpres 2024,” ungkapnya.
Amir mengatakan, PDIP bisa memberikan dukungan Anies di Pilpres 2024 terkait politik nostalgia antara Bung Karno dengan kakek dari mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu yaitu AR Baswedan.
“Sejarah politik memperlihatkan bahwa hubungan Bung Karno dengan AR Baswedan sangat akrab. Beda usia tdak begitu jauh, Soekarno lahir tahun 1901, AR Baswedan tahun 1908. Di era revolusi AR Baswedan berhasil ke Mesir mendapatkan dukungan tertulis pemerintah Mesir atas kemerdekaan Indonesia, dan dibawa ke Bung Karno,” paparnya.
Keakraban AR Baswedan dengan Bung Karno, kata Amir ketika Presiden pertama Indonesia melakukan kunjungan ke Yogyakarta. “Pada 1945-1949, Jakarta kurang aman, Bung Karno sering berkunjung ke Yogyakarta, biasanya menginap di rumah AR Baswedan,” ungkap Amir.
Amir mendapatkan informasi, Megawati memanggil AR Baswedan dengan sebutan om. “Megawati sendiri setara dengan bapaknya Anies, Rasyid Baswedan. Jadi Megawati sudah menganggap Anies itu sebagai keponakannya sendiri,” jelasnya.
Kata Amir, faktor sejarah dan nostalgia bisa dipakai dalam politik terlebih lagi popularitas dan elektabilitas Anies lumayan tinggi dibandingkan dengan kader PDIP lainnya.
Ia mengatakan, muncul persoalan baru ketika Anies didukung PDIP terlebih partai ini kurang baik hubungannya dengan umat Islam. “Kalau Anies didukung PDIP menjadi capres tentunya akan mengubah dukungan dari pendukungnya selama ini. Begitu juga ketika Anies dijadikan cawapres, para pendukungnya akan berubah juga,” jelas Amir.