Partai Demokrat sangat sulit berkoalisi dengan partai yang terkena kasus korupsi bantuan sosial (bansos).
“Menurut saya, sulit bagi Demokrat berkoalisi dengan Partai kasus Bansos Masiku,” kata politikus Demokrat Rachland Nashidik di akun Twitter-nya @RachlandNashidik.
Rachland mengatakan seperti itu menanggapi berita dari kompas.com berjudul “PDI-P Akui Sulit Berkoalisi dengan PKS dan Demokrat”.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI-P akan sulit berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Alasannya, PDI-P mengutamakan kesamaan ideologi untuk membangun kerja sama dalam pemilihan umum (pemilu). Hasto menilai, PDI-P tak memiliki kesamaan ideologi dengan dua partai yang disebutnya itu.
“Kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDI Perjuangan berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS, saya tegaskan sejak awal,” kata Hasto dalam diskusi virtual Para Syndicate bertajuk “Membaca Dinamika Partai & Soliditas Koalisi Menuju 2024”, Jumat (28/5/2021).
Hasto mengatakan, PDI-P juga menekankan pada kekuatan massa selain kesamaan ideologi tersebut. “Dengan Demokrat berbeda, basisnya berbeda, partai elektoral. Kami adalah partai ideologi, tapi kami juga bertumpu pada kekuatan massa, sehingga kami tegaskan, dari DNA-nya berbeda kami dengan Partai Demokrat,” kata dia