Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan disebut menerima gratifikasi rumah mewah hasil pengembangan reklamasi.Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) menyebut rumah tersebut bukan milik Anies.
“Tadi saya sudah tanya memastikan. Ternyata rumah ini ya memang bukan rumah ABW (Anies Baswedan). Entah rumah milik siapa,” ujarAnggota TGUPP bidang pencegahan korupsi DKI Jakarta Tatak Ujiyati dalam akun twitternya@tatakujiyati, Sabtu (22/5/2021).
Tatak mengatakan, isu gratifikasi tersebut merupakan isu lama yang diframin ulang. Menurutnya, hal ini sengaja dilakukan untuk menyerang Anies.
“Fitnah jahat. Jika ditelusur tuduhan itu berasal dari tuduhan lama yang diframing ulang. Sengaja banget lakukan black campaign menyerang Anies,” kata Tatak.
Dia menyebut isu tersebut dibuat seolah Anies menerima suap karena izin reklamasi. Padahal menurutnya pihak pengembang sudah membangun dan menjual propertinya sebelum izin perluasan.
“Sengaja diframing seolah-olah terima rumah karena ijin reklamasi Ancol. Sangat jahat. Padahal pengembang property Australia Crown grup sudah membangun dan menjual propertinya di Ancol itu sejak 2019, jauh sebelum ijin perluasan daratan Ancol pd 24 Feb 2020,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini merupakan fitnah yang tak perlu ditanggapi. Dia mengatakan Anies lebih memilih fokus untuk memenuhi janji politiknya.
“Ada netizen saran, laporkan polisi saja yang fitnah. Ya ampun jika kita layani tiap fitnah dengan lapor polisi, pasti sibuk sekali. Sementara ABW saya pahami lebih pilih fokus menunaikan janji politiknya kepada warga Jakarta. Maka fitnah-fitnah itu kita anggap saja noise, yang cukup kita counter lalu abaikan,” kata Tatak.
Tatak juga menyebut, bahwa gambar yang diisiukan sebagai rumah gratifikasi Anies tersebut merupakan gambar yang diambil acak. Dimana rumah itu disebut merupakan rumah dijual.
“Akhir cerita, ketahuan deh ujung dari fitnah jahat ini. Ternyata gambar rumah diambil acak dari mengunduh gambar dari situs rumah dijual, lalu diframing sebagai gratifikasi untuk Anies,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Anies disebut-sebut menerima gratifikasi berupa sebuah rumah mewah kawasan Kebayoran Baru. Rumah ini dikatakan merupakan pemberian dari hasil pengembangan reklamasi.
Informasi ini beredar di media sosial, berdasarkan postingan yang beredar terlihat rumah sebuah rumah mewah berlantai dua. Rumah ini bercat putih dengan ornamen berwarna emas dan pagar hitam.
Penasihat Fraksi Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik membantah hal tersebut. Dia mengatakan informasi terkait gratifikasi rumah tersebut tidak benar.
“Engga benerlah itu berita asal itu,” ujar Taufik.
Taufik juga mengatakan Anies tidak memiliki rumah di kawasan Kebayoran Baru. Menurut Taufik rumah yang Anies miliki hanya berada di kawasan Lebak Bulus.
“Setahu saya engga punyalah dia, rumahnya yang lama aja Lebak Bulus itu,” kata Taufik.
(Detikcom)