Rezim Joko Widodo (Jokowi) diduga melakukan teror dengan meretas WhatsApp (WA) maupun media sosial (medsos) pegiat antikorupsi.
“Saya baca berita beberapa hari ini WA milik Febri Diansyah, Novel Baswedan, Busyro Muqoddas diretas. Ini ada dugaan Rezim Jokowi melakukan teror terhadap pegiat antikorupsi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Sabtu (22/5/2021).
Menurut Muslim, medsos milik pegiat antikorupsi juga diretas. Bukan hanya itu, buzzerRp juga dikerahkan untuk membuat opini buruk terhadap pegiat antikorupsi. “Diduga kuat orang yang meretas WA pegiat antikorupsi memiliki jaringan di Kominfo,” ungkap Muslim.
Meretas WA, kata Muslim menunjukkan teror terhadap pegiat antikorupsi dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif dengan melibatkan kekuataan besar. “Novel Baswedan cs ini menghadapi para koruptor yang memiliki duit tidak terhitung dan jaringan kekuasaan,” jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan, pernyataan Presiden Jokowi terkait 75 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tidak ada tindak lanjutnya. “Mirip pernyataan Jokowi yang minta revisi UU ITE, tapi faktanya tidak ada tindaklanjutnya,” papar Muslim.