Persoalan air di sekitaran Waduk Sumengko yang saat ini di kelola oleh Hippa Induk Propinsi Jawa timur kelihatannya tidak di atur sebagaimana mestinya. Pembagian air yang dibutuhkan masyarakat tidak bisa diatur dengan baik sebabnya tidak adanya kerjasama antara Ketua Hippa Induk Propinsi dan ketua Hippa desa sekitaran waduk Sumengko.
Seperti yang terjadi tadi pagi, hampir saja terjadi pertengkaran antar desa di sekitaran Waduk Sumengko disebabkan warga Desa Kaliomboh Gresik yang merasa sawahnya kesulitan air akan membuka Dam waduk, akan tetapi warga Dusun Timbuan Desa Tambakmenjangan Lamongan tidak mengijinkan. Sehingga terjadi perselisihan tentang kewenangan membuka air waduk Sumengko.
Aziz Kades Tambakmenjangan yang baru mengetahui kejadian tersebut dari kota langsung kembali ke lokasi waduk untuk melihat warganya. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. “Saya tadi ada pertemuan di Lamongan, begitu ditelepon tentang warga desa saya mau ribut dengan desa lain mangkanya saya langsung kembali, ternyata mengenai pembagian air ke desa Kaliomboh,” ungkapnya.
“Mengenai permasalahan air ini sudah hampir 4 tahun dinas terkait tidak pernah mengajak musyawarah tentang pembagiannya, biasanya masyarakat langsung membuka sendiri jika butuh air.”
Suparto Ketua Hippa Induk propinsi wilayah waduk sumengko selama ini tidak begitu tanggap terhadap permasalahan pembagian air waduk, itu bisa dilihat dari gejolak masyarakat sekitar yang mengalirkan air tanpa kordinasi dengan Suparto.
“Kita membuka air waduk ini bukan tidak ada ijin, tapi kita ada ijin dari Suparto sebagai pemegang kunci untuk membuka Dam air waduk.” Kata Anwar mewakili masyarakat Desa Kaliomboh menjelaskan.
“Kita minta dua hari saja untuk membuka Dam air waduk sebab sawah Desa Kaliomboh sangat membutuhkan,” tambah Anwar.
Tetapi Kades Tambakmenjangan Aziz mengatakan,”saya minta waktu dua sampai tiga hari ini, saya akan coba untuk kordinasi ke pihak terkait barangkali nanti ada solusinya, sebab waduk Sumengko ini juga di gunakan untuk kebutuhan air minum masyarakat sekitar.”
Bersambung…..( Rinto Caem)