Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang menyatakan konflik Palestina-Israel bukan urusan Bangsa Indonesia diduga berdasarkan arahan dari ‘Teuku Umar.’
“Ada dugaan Hendropriyono mendapat arahan dari ‘Teuku Umar’ atas pernyataannya koflik Israel-Palestina bukan urusan Bangsa Indonesia,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada www.suaranasional.com, Rabu (19/5/2021).
Menurut Rahman, Hendropriyono mempunyai hubungan yang baik dengan ‘Teuku Umar’ termasuk mengatur penggalangan opini. “Sengaja dibuat kontroversi sehingga untuk mengalihkan kasus besar seperti yang diungkap Novel Baswedan dugaan korupsi bansos Rp100 triliun,” papar Rahman.
Rahman mengatakan, membela Palestian merupakan amanat konstitusi terutama dalam pembukaan UUD 45. “Bung Karno membela Palestina dari penjajah Israel,” jelasnya.
Agresi Israel ke Palestina, kata Rahman bisa menyatukan bangsa Indonesia. “Namun faktanya ada warga Indonesia yang menjadi Yahudi pesek dengan membela zionis Israel,” kata Rahman.
Sebelumnya, Hendropriyono menyatakan persoalan Palestina dan Israel bukan urusan kita (baca: Indonesia), melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi.
“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” kata AM Hendropriyono di Jakarta, Selasa (18/05/2021) dikutip dari mudanews.
Ia menyampaikan keprihatinannya yang disampaikan kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.
“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata Hendropriyono.
Menurut Hendropriyono, banyak orang sudah terbawa arus pengkhianatan mendukung ideologi khilafah, liberalisme, kapitalisme, komunisme, atau ideologi asing apapun. Ada juga oknum aparat militer dan polisi, apalagi ASN (aparat sipil negara), juga politisi.
“Kalau ada yang melecehkan saya karena saya membela filsafat dasar bangsa kita, Pancasila, tolong merapatkan barisan dengan saya untuk membela diri, bangsa kita sendiri. Ironis sekali orang yang mengritik saya membela Pancasila, demi membela negeri sendiri, tapi dia menggebu-gebu membela Palestina,” ujar Hendropriyono.