Ledakan Covid-19 Malaysia Kini Hampir Mirip India, Negeri Jiran Umumkan Lockdown Nasional

Tak Berkategori

Negara dan rakyat India kini dibuat kelimpungan dengan tsunami Covid-19.
Hebatnya virus corona menghantam India membuat hampir semua sakit di negara Asia Selatan itu tak sanggup lagi menangani pasien Covid-19 .

Selain itu tempat-tempat kremasi tak sanggup lagi menangani Pasien Covid-19 yang meninggal.

Kondisi yang hampir saja juga dialami tetanga Indonesia, Malaysia . Ledakan Covid-19 ini juga memaka pemerintah Malayisa menutup wilayah itu

Negara Malaysia pada Senin (10/5/2021), memberlakukan penguncian (lockdown) nasional baru. Menurut pemerintah Malaysia , langkah ini diambil karena negara itu bergulat dengan lonjakan kasus virus corona dan varian baru yang sangat menular.

Reuters memberitakan, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan semua perjalanan antar negara bagian dan antar distrik akan dilarang. Pun demikian dengan pertemuan sosial.

Institusi pendidikan akan ditutup tetapi sektor ekonomi akan dibiarkan terus berlanjut, kata Muhyiddin, tanpa merinci lebih lanjut.

“Malaysia menghadapi gelombang ketiga Covid-19 yang dapat memicu krisis nasional,” kata Muhyiddin dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa tindakan penguncian akan berlanjut hingga 7 Juni.

Perdana menteri menjelaskan, penguncian diperlukan karena adanya varian virus corona baru dengan tingkat infeksi yang lebih menular dan kendala yang berkembang pada sistem kesehatan masyarakat.

Data Reuters menunjukkan, Malaysia telah mengalami lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir, di mana negara itu melaporkan 3.807 kasus baru pada hari Senin.

Jika ditotal, negara ini mencatat 444.484 kasus dengan 1.700 kematian.

Saat ini, Malaysia berada dalam keadaan darurat, yang diumumkan oleh Muhyiddin pada Januari untuk mengekang penyebaran Covid-19

Perintah Kontrol Gerakan

Seluruh Malaysia akan kembali berada di bawah Perintah Kontrol Gerakan (MCO), Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan, di tengah gelombang ketiga kasus virus corona baru.

Kunjungan ke rumah dan ziarah ke makam selama Hari Raya Idul Fitri termasuk di antara kegiatan yang Pemerintah Malaysia larang.

Menurut Muhyiddin , Pemerintah Malaysia telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih keras untuk mengekang penyebaran virus corona di masyarakat dan untuk mencegah kasus meningkat tajam.

“Data dan sains terus menunjukkan, aktivitas berkumpul yang membuat jarak sosial menjadi sulit dan keberadaan orang di ruang yang padat menjadi penyebab utama penularan Covid-19,” katanya, Senin (10/5).

“Rantai infeksi Covid-19 hanya bisa diputus dengan mendorong masyarakat untuk tinggal di rumah melalui kontrol pergerakan yang ketat,” tegas dia, seperti dikutip Channel News Asia.

Pembatasan salat Idul Fitri
Di bawah MCO, semua bentuk pertemuan sosial termasuk pernikahan dan jamuan makan dilarang. Semua institusi pendidikan ditutup, sedangkan pusat penitipan anak diizinkan beroperasi berdasarkan prosedur operasi standar.

Makan di restoran tidak diizinkan. Satu mobil hanya bisa memuat tiga orang, termasuk pengemudi.

Salat Idul Fitri diperbolehkan dengan batas maksimal 50 orang untuk masjid dan surau dengan kapasitas 1.000 orang, Muhyiddin menyatakan. Batas maksimal 20 orang berlaku untuk yang kapasitasnya di bawah 1.000 orang.

Pengusaha wajib untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah, dengan tidak lebih dari 30% karyawan hadir di kantor pada satu waktu.

Larangan perjalanan lintas distrik dan antarnegara bagian serta kegiatan sosial, olahraga, juga pendidikan akan berlaku mulai 10 Mei hingga 6 Juni. Larangan lain berlaku mulai 12 Mei hingga 7 Juni.

“Semua sektor ekonomi diizinkan untuk beroperasi selama periode tersebut,” kata Muhyiddin.

Malaysia saat ini sedang memerangi gelombang ketiga infeksi virus corona. Sebanyak 3.807 kasus baru tercatat pada Senin, mengantarkan total infeksi di negeri jiran menjadi 444.484, dengan 1.700 kematian.

Karena itu, Muhyiddin mendesak semua pihak untuk menghadapi gelombang ketiga virus corona dengan disiplin dan tinggal di rumah.

“Kita telah berhasil meratakan kurva infeksi Covid-19 pada gelombang pertama dan kedua pandemi,” ujar dia.

“Saya ingin mengingatkan (semua) bahwa gelombang ketiga yang kita hadapi saat ini lebih ganas dan kritis. Kita belum menang,” tegas Perdana Menteri Malaysia.
(Tribunnews)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News