Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK mengindikasikan menguatnya radikal sekuler dan kelompok kiri di era Rezim Joko Widodo (Jokowi).
Demikian dikatakan pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Jumat (7/5/2021). “Berbagai pertanyaan di TWK misalnya soal ucapan selamat natal, jilbab, poligami sangat menyudutkan Islam,” ungkapnya.
Kata alumni pascasarjana sosiologi UGM ini, isu radikal sengaja dihembuskan kelompok radikal sekuler untuk menyudutkan Islam di KPK. “Bahkan BuzzerRp menuding ada taliban di KPK dan harus dihabisi. Padahal isu taliban maupun radikal dihembuskan para pendukung koruptor yang jengah dengan sepak terjang penyidik KPK seperti Novel Baswedan,” papar Yunus.
Yunus mengatakan, ada kolaborasi radikal sekuler dengan para koruptor di Indonesia. “Ditambah lagi kelompok kiri yang menumpangi. Dalam politik saling menumpangi hal biasa,” jelas Yunus.
Selain itu, ia mengatakan, kelompok umat beragama harus mewaspadai menguatnya sekuler radikal dan kelompok kiri di Indonesia. “Para pegawai KPK yang mempunyai integritas bukan dari kalangan Islam ikut tersingkir akibat permainan kelompok sekuler radikal yang didukung para koruptor,” pungkasnya.