Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka langsung berkeliling mendatangi masyarakat pemilik toko di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Minggu, menyusul pengaduan praktik pungutan liar (pungli) berupa penarikan zakat dari warga.
Gibran yang didampingi oleh Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryanto, mendatangi beberapa toko di Jalan Dr. Rajiman Solo Kelurahan Gajahan Solo, untuk mengembalikan uang sesuai hasil pungutan antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per toko.
Gibran kemudian meminta maaf kepada warga yang telah dipungut uangnya.
“Saya meminta maaf dan mengembalikan uang hasil pungli penarikan zakat kepada warga Gajahan yang melibatkan oknum lurah setempat,” kata Gibran saat bertemu dengan pemilik toko yang dipungut.
Gibran menjelaskan ada 145 toko yang diminta uang pungli di Kelurahan Gajahan dengan total sebesar Rp11,5 juta. Keseluruhan uang itu akan dikembalikan oleh Camat kepada warga yang dipungut.
Gibran menjelaskan penarikan zakat dari warga yang di Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo telah menyalahi aturan.
“Pak Camat Pasar Kliwon akan mengembalikan uangnya satu per satu kepada warga atau 145 toko itu,” kata Gibran.
Gibran telah mencopot Lurah Gajahan yang terlibat menandatangani surat meminta pungutan itu. Kasus ini akan serahkan ke Inpektorat dan dinas terkait.
“Saya minta sekali lagi semua membiasakan diri sesuatu yang benar. Jangan membiasakan sesuatu yang sudah biasa tetapi tidak dibenarkan oleh aturan. Tradisi pungli jangan dibiarkan, dan harus dipotong tidak boleh seperti itu,” kata Gibran.
“Jangan harap kepada Lurah dan Camat mempunyai ‘mindset’ seperti itu, karena kami pelayan publik seharusnya tidak seperti ini,” lanjut Gibran.
Kata Gibran,meski warga ikhlas memberikan uang zakatnya, hal tersebut tetap tak boleh dilakukan karena ada aturannya, termasuk harus melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Gibran mengimbau kepada masyarakat tidak takut menolak pungli, meski ada tanda tangan Lurah atau lainnya. “Saya tahu warga yang mempunyai toko memberikan uang seikhlasnya, tetapi hal itu tidak boleh dilakukan,” kata Gibran.
Lurah Gajahan Suparno mulai dibebastugaskan dari jabatannya mulai besok, Senin (3/5).
(Antara/gil)