Oleh: Abu Muas T. (Pemerhati Masalah Sosial)
Di negeri +62, adakah takmir masjid yang belum mengenal nama Masjid Jogokariyan? Nama masjid yang satu ini tentunya bagi ummat Islam di negeri +62 tak asing lagi. Masjid yang dikelola oleh beberapa takmir masjidnya yang kerja pokoknya sebagai takmir dan kerja sampingannya sebagai dosen di berbagai Perguruan Tinggi di Yogyakarta ini menjadi masjid percontohan pengololaan masjid negeri ini.
Pascatenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, geliat bocah-bocah Masjid Jogokariyan menggelitik hati nurani kita. Bocah-bocah yang tergolong masih polos dalam pemikirannya ini, ternyata tidaklah sepolos bocah-bocah seusianya dalam menyikapi kondisi negeri terutama dalam mempertahankan kedaulatan negerinya.
Bocoh-bocah yang berangkat dari didikan, asuhan dan bimbingan para takmir masjid Jogokariyan ini, pada gilirannya dapat membangkitkan rasa empati dan kepedulian bocah-bocah ini terhadap kondisi penjagaan negerinya yang merupakan negeri maritim namun peralatannya sangat tidak seimbang dengan luasnya kepulauan negerinya.
Galang dana atau urunan (Jawa) sukarela yang digagas bocah-bocah ini, Alhamdulillah, kini secara resmi takmir masjid Jogokariyan pun memfasilitasi dengan membuka rekening untuk penggalangan dana yang direncanakan berlangsung sebulan. Dilaporkan oleh pihak takmir, bahwa penggalangan dana sejak Senin (26/4) hingga Kamis (29/4) sore, telah terkumpul senilai Rp. 1 miliar.
Tampak keseriusan dan kehati-hatian takmir masjid dalam penggalangan dana ini, pihak takmir masjid Jogokariyan telah bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), agar prosesnya transparan dan dapat dipertanggungjawabkan secara publik, demikian kata Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ust. Jazir yang dilansir eramuslim.com.
Geliat bocah-bocah Jogokariyan galang dana ini rupanya telah mengisi jagad media sosial, terlihat dua bocah membawa poster salah satunya bertuliskan: “Infaq Bantuan Pembelian Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala 402”. Tulisan di poster baris kedua dari bawah tertulis: “Masjid Jogokariyan”, sedangkan baris terakhir tertulis: “Brigade Masjid Jogokariyan”. Semoga tulisan “Brigade” dalam poster yang dibawa bocah ini tidak menimbulkan alergi tersendiri bagi pihak-pihak yang tidak nyaman jika ada tulisan-tulisan “Brigade” atau “Laskar”.
Semoga momen ramadhan yang tinggal hitungan hari akan segera berakhir ini, ajakan bocah-bocah Jogokariyan untuk “urunan” (Jawa) guna membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala 402 mendapat respon positif dari khalayak untuk mau menyisihkan kelebihan hartanya sehingga dapat terwujud keinginan dari bocah-bocah ini.
Jika sekiranya batas waktu penggalangan dana telah ditutup sesuai rencana, seberapa pun hasilnya akan diserahkan kepada TNI AL, alangkah baiknya sekaligus diusulkan kepada pihak TNI AL untuk dibelikan kapal selam terbaru (bukan bekas) dengan nama: Kapal Selam KRI Bocah Jogokariyan 1442. Tertulis 1442 untuk mengingatkan kita tahun hijriyah yang bertepatan dengan bulan suci ramadhan.