Pemerintah lebih memikirkan ibu kota baru dan infrastruktur sehingga muncul tragedi kapal selam Nanggala 402. Pemerintah tidak memikirkan pembaharuan alutsista.
“Tragedi Nanggala 402 akibat kebrengsekan pemerintah lebih memikirkan ibu kota baru dan infrastruktur,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Selasa (27/4/2021).
Menurut Nicho, harusnya pemerintah Jokowi mengalokasikan dana untuk membeli alutsista yang modern dan tercanggih. “Kemungkinan tidak ada tragedi Nanggala 402 jika ada alokasi untuk pembelian kapal selam maupun memperbaikinya,” jelasnya.
Nicho mengatakan, Komandan Kapal Selam Nanggala 402 Letkol Heri Oktavian pernah mengeluhkan overhaul yang terus tertunda. “Ini sangat berbahaya untuk kapal selam yang sudah tua dan overhaul-nya tertunda,” ungkapnya.
Selain itu, kata Nicho mencurigai dalam setiap pengadaan alutsista ada broker yang bermain sehingga dimark-up. “Sudah menjadi rahasia umum pengadaan alutsista ada brokernya sehingga dimark-up,” pungkas Nicho.