Gubernur Jateng Ganjar Lawan Kebijakan KH Ma’ruf Amin

Tak Berkategori

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melawan kebijakan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang membolehkan santri mudik saat lebaran.

“Kenapa kok enggak boleh mudik, karena kalau mudik itu rombongan. Kalau rombongan banyak sekali, kalau banyak sekali, nanti ada potensi ketularan,” katanya mengutip Antara, Ahad (25/4)

Ia mengatakan bahwa pelarangan mudik bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk para santri, merupakan bagian dari upaya pencegahan penularan virus corona.

Peningkatan mobilitas dan kerumunan orang selama masa mudik berpotensi menjadi penyebab peningkatan kasus penularan COVID-19. Ganjar mengatakan bahwa peningkatan kasus penularan COVID-19 bisa berakibat fatal sebagaimana yang terjadi di India.

“Kemarin itu India hanya butuh waktu 15 hari, yang ketularan banyak sekali. Mohon maaf, yang meninggal banyak sekali,” katanya.

Gubernur berharap dampak lonjakan kasus penularan COVID-19 yang terjadi di India bisa menjadi pelajaran bagi warga, termasuk santri, dan menahan mereka untuk mudik Lebaran tahun ini.

“Maka sebaiknya kita tahan dulu, enggak usah mudik, terus kemudian cukup kasih salam-salam saja. Pak Gubernur juga enggak mudik kok,” katanya.

Sebagai pengganti silaturahmi secara langsung dengan keluarga di kampung halaman masing-masing, Ganjar mengatakan, para santri bisa memanfaatkan layanan telekonferensi video untuk menghubungi keluarga di kampung halaman.

Pemerintah tahun ini melarang warga mudik untuk merayakan Lebaran guna mencegah terjadinya lonjakan penularan virus corona akibat peningkatan mobilitas dan kerumunan warga selama masa mudik.

Sebelumnya, juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, berkata para santri biasanya menghabiskan Ramadan di pondok pesantren. Namun, kegiatan pesantren ditiadakan saat hari raya.

“Wakil Presiden minta agar ada dispensasi untuk santri bisa pulang ke rumah masing-masing, tidak dikenakan aturan-aturan ketat terkait larangan mudik yang berhubungan dengan konteks pandemi saat ini,” kata Masduki kepada wartawan, Jumat (23/4).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News