Rezim Jokowi tak melindungi rakyatnya atas kejadian bentrok dengan warga Wadas Purworejo yang menolak penambangan batuan andesit di daerah tersebut.
Demikian dikatakan aktivis Molekuk Pancasila Nicho Silalahi dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Sabtu (24/4/2021). “Warga Wadas melakukan aksi damai menolak penambangan namun dibalas dengan aksi kekerasan aparat,” ungkapnya.
Berdasarkan SK Gubernur Jateng Nomor 509/41/2018, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener Purworejo.
Kata Nicho, harusnya pemerintah daerah menyerap aspirasi rakyat yang menolak penambangan batuan andesit karena bisa merusak alam. “Penambangan batuan andesit mengancam keberadaan 27 sumber mata air di Desa Wadas yang berarti juga berpotensi merusak lahan pertanian warga,” ungkapnya.
Ia menyesalkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dari PDIP justru tidak berpihak kepada rakyat kecil. “Jargon wong cilik PDIP hanya dijadikan legitimasi untuk meraih suara, tidak ada pembelaan terhadap warga desa Wadas,” papar Nicho.