Kasus yang menimpa Prof Muradi terlihat ada unsur politis dan pemerasan terlebih lagi Guru Besar Unpad ini termasuk 11 profesor yang mendapat tugas Presiden Jokowi dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
Demikian dikatakan Ketua Umum PPJNA Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Sabtu (10/4/2021). “Ada lawan politik yang ingin menjatuhkan reputasi Prof Muradi dengan isu murahan itu,” kata alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Kata Anto, Era Setyowati yang memfitnah Prof Muradi sudah mencabut laporan kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). “Dari pencabutan ini sudah sangat terlihat tudingan terhadap Prof Muradi sangat lemah,” jelas Anto.
Anto mengatakan, ada individu maupun kelompok tertentu yang mencari panggung dalam kasus yang menimpa Prof Muradi. “Kita sudah tahu orangnya yang mencari kesempatan raih jabatan dalam kasus ini,” ungkapnya.
Dukungan terhadap Prof Muradi juga disuarakan Eksponen 98 Kimong yang meminta masyarakat untuk menghentikan menyebarkan fitnah terhadap peraih doktor dari Flinders University Australia itu. “Masyarakat tidak akan percaya berita gosip dan fitnah dari media terhadap Prof Muradi. Lebih baik hentikan saja fitnah tersebut,” katanya.
Kata Kimong, ada indikasi berita Prof Muradi by design pihak tertentu. “Tidak ada angin tiba-tiba ada yang memfitnah Prof Muradi, sangat jelas ini penuh design,” ujarnya.
Ketua PPG Mahmud Yunus mengatakan, masyarakat menilai berita tentang Prof Muradi isinya hanya fitnah. “Masyarakat tidak percaya begitu saja dari berbagai media tentang fitnah yang menimpa Prof Muradi,” ungkapnya.