Calon Presiden (capres) Indonesia bisa berasal dari warna negara asing (WNA) sebagaimana kebijakan pemerintahan Jokowi yang membolehkan asing mengelola aset negara.
“Di tengah wacana Jokowi tiga periode perlu juga diusulkan capres dari asing. Selama ini kebijakan Jokowi memberikan kewenangan asing mengelola aset negara,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Senin (15/3/2021).
Menurut Nicho, pemerintahan Jokowi sudah mengangkat WNA menjadi Direksi BUMN. “Ada anggapan asing lebih hebat dari warga negara Indonesia. Padahal banyak WNI yang mempunyai kemampuan lebih dalam mengelola BUMN,” jelas Nicho.
Usulan capres dari asing, kata Nicho merupakan bentuk sindirin terhadap berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi yang tidak berpihak kepada rakyat Indonesia. “Mau tiga periode jabatan Jokowi, perlu juga capres dari asing, biar sekalian kebijakan terkontrol penuh dari negara lain,” papar Nicho.
Selain itu, kata Nicho, wacana tiga periode jabatan Presiden Jokowi tidak bisa dilepaskan, parlemen yang dikuasai penguasa saat ini. “Partai koalisi pemerintah merasa nyaman dengan pemerintahan Jokowi sehingga muncul wacana tiga periode,” pungkasnya.