Publik perlu diingatkan pernyataan Joko Widodo (Jokowi) yang tidak pernah ngurus copras capres ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan sikapnya sekarang ini yang menolak jabatan tiga periode.
“Memahami Jokowi itu harus dengan kebalikannya. Ketika dia menyatakan tidak mau nyapres faktanya menjadi capres dan menjadi presiden. Publik perlu diingatkan pernyataan Jokowi yang ngak ngurus copras-capres,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada www.suaranasional.com, Jumat (12/3/2021).
Menurut Rahman, popularitas dan elektabilitas Jokowi masih tinggi dibandingkan dengan calon lain. “Terlebih lagi partai koalisi merasa nyaman dengan keberadaan Jokowi,” papar Rahman.
Rahman mengatakan, partai koalisi pemerintahan di parlemen bisa saja mengubah undang-undang untuk tiga periode jabatan Presiden Jokowi. “Dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Tiga periode jabatan Presiden Jokowi bisa saja disetujui anggota DPR,” jelas Rahman.
Presiden Jokowi sudah menegaskan sikapnya terkait isu amendemen UUD 1945. Salah satunya menolak wacana mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu satu, ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka. Padahal saya sudah punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/12/2019).