Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya berbicara ketika menyangkut Partai Demokrat namun hanya diam kezaliman terhadap Habib Rizieq Syihab (HRS), Jumhur Hidayat Cs dan pembantaian enam Laskar FPI.
“Jangan bicara hanya mewakili partainya saja. Jika ada kezaliman di negeri ini; pembantaian enam laskar FPI, penahanan Syahganda, Jumhur, HRS dan yang lain, bicaralah,” kata wartawan senior Edy Effendi di akun Twitter-nya @Effendi_____
Kata Edy, SBY harusnyaa bicara sebagai sosok negarawan dengan membicarakan hal-hal makro. “Pak SBY Shalat Jamaah, perbanyak sholawat, baca Al Quran,” ungkapnya.
Sebelumnya, SBY mengatakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dengan darah dingin telah melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lewat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini. Memang banyak yang tercengang, banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini,” kata SBY dalam konferensi pers, Jumat (5/3).
SBY menyebut perebutan kepemimpinan di Demokrat merupakan tindakan tak terpuji dan jauh dari sikap ksatria. Menurutnya, sikap tersebut juga hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira yang pernah menjadi prajurit TNI.
“Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap ksatria, dan nilai-nilai moral. Dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di TNI,” ujarnya.