Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu menjabat tiga periode karena selama ini yang dibutuhkan negara di bawah kepemimpinan kader PDIP itu hanya kerja-kerja-kerja dan tidak butuh orang yang berpendidikan tinggi.
“Dukung 2024 Pak @jokowi 3 perioda lanjut, negara gak butuh MSc & PhD. Yg dibutuhkan kerja-kerja,” kata Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Ronnie H Rusli, PhD di akun Twitter-nya @Ronnie_Rusli.
Menurut Ronnie, di bawah kepemimpinan Jokowi, lulusan sarjana strata satu (S1) tidak perlu melanjutkan sampai tingkatan PhD ke luar negeri. “Tdk apa semua hanya S1 permanen ga prl lanjut ke LN utk MS-PhD,” paparnya.
Kata Ronnie, pemerintahan Jokowi lebih mementingkan pembangunan infrastruktur daripada bidang pendidikan. “Jg sdh dicegah Covid-19 di DN & LN supaya devisa dana abadi pendidikan ke LN bisa dipakai utk pembangunan infrastruktur,” jelas Ronnie.
Wacana masa jabatan presiden tiga perode pernah berembus pada akhir tahun 2019 seiring dengan isu amendemen UUD 1946.
Ketika itu, Presiden Jokowi sudah menegaskan sikapnya terkait isu amendemen UUD 1945. Salah satunya menolak wacana mengubah masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
“Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu satu, ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka. Padahal saya sudah punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/12/2021).