Bela Jokowi Kerumunan di Maumere, Pengamat: dr Tirta Jadi Buzzer Penguasa

Dokter Tirta Mandira Hudhi menjadi buzzer penguasa atas pembelaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19 saat kunjungan di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Demikian dikatakan pengamat politik Nazar El Mahfudzi dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Jumat (26/2/2021). “Video yang beredar sangat jelas ada kerumunan saat Jokowi di Maumere dan ini sangat jelas melanggar prokes Covid-19,” ungkapnya.

Kata Nazar, pernyataan dr Tirta sangat tidak logis bahwa Jokowi membagikan souvenir untuk membubarkan massa. “Justru ketika membagikan souvenir terjadi kerumunan massa untuk berebut souvenir,” papar Nazar.

Nazar mengatakan, publik bisa menilai sendiri dr Tirta yang membela Jokowi saat melanggar prokes Covid-19. “Harusnya dr Tirta sangat objek dalam menilai pelanggaran prokes Covid-19 yang dilakukan Jokowi,” jelas Nazar.

Selain itu, ia sudah mengetahui track record maupun jejak digital dr Tirta selama Pilpres 2014 dan 2019. “Berdasarkan jejak digital dr Tirta merupakan pendukung setia Jokowi di media sosial,” ungkap Nazar.

Kerumunan terjadi ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Maumere, Sikka, NTT, dalam rangka kunjungan kerja. Relawan COVID-19 dr Tirta Mandira Hudhi membela Presiden Jokowi terkait kerumunan ini.

Dalam unggahan Instagram resminya yang dibagikan kepada wartawan, Rabu (24/2/2021), dr Tirta mengungkit pertanyaan Atta Halilintar kepadanya saat itu soal banyaknya orang yang mengajak berfoto ketika bepergian. Atta, kata dr Tirta, saat itu bertanya apakah kerumunan warga itu salahnya atau bukan.

“Apa yang ditanyakan Atta Halilintar ini persis dialami Pak Jokowi di NTT,” kata dr Tirta.

Dokter Titra menegaskan kerumunan di NTT itu bukan salah Presiden Jokowi. dr Tirta menyebut Jokowi sama sekali tidak mengundang masyarakat berkerumun.

“Pak Jokowi tidak sama sekali mengajak berkumpul, apalagi bikin promo, bikin undangan, bikin tiket, apalah. Semua pure antusias yang ramai-ramai datang menyambut presiden, ini tugas protokoler mengatur keramaian. Dan emang kalah jumlah,” ucap dr Tirta.

“Pada salah satu video, sedan Pak Jokowi sampai dikejar warga yang ingin menyapa. Tampak protokoler sampai kewalahan,” imbuh dia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News