Warga tidak perlu saling menyalahkan banjir yang melanda Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
“Banjir yang melanda Jabodetabek tidak perlu saling menyalahkan. Kita harus mawas diri,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Senin (22/2/2021).
Kata Amir, warga ribut cara mengatasi banjir di Jakarta antara normalisasi atau naturalisasi. “Berdebat banjir melanda Jakarta karena ada air mengalir dari Bogor, berdebat kebijakan hulu dan hilir, kita ribut janji Jokowi membuat waduk di Ciawi tetapi belum teralisasi. Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa,” ungkapnya.
Banjir Jabodetabek maupun bencana alam yang melanda berbagai wilayah Indonesia, kata Amir menunjukkan bahwa kehebatan pemerintah tidak bisa melawan kekuasaan alam. “Jangan-jangan alam menegur kita, kebiasaan kita hari ini membuat Pergub bisa berubah, UU dibuat dan dilanggar, itu fakta-fakta dalam ketatanegaraan kita,” papar Amir.
Kata Amir, manusia bisa berencana dalam menanggulangi banjir baik melalui RPJMD, Pergub maupun komunikasi antar wilayah. “Namun alam mempunyai rencana yang tidak bisa diubah manusia termasuk banjir maupun bencanan alam,” jelas Amir.
Ia juga mengingatkan, DPRD DKI Jakarta tidak perlu menyalahkan Pemprov DKI Jakarta terkait banjir yang melanda ibu kota. “DPRD bisa melihat RPJMD tentang penanggulangan banjir, ada faktor alam yang tidak bisa diatasi,” papar Amir.