Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di antaranya Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masuk 10 besar The 2021 uniRank: University Ranking of the Top Islamic Universities in the World. Bahkan UMM menempati posisi pertama, UMY urutan keempat dan UMS kedelapan.
Rektor UMM Dr Fauzan, M.Pd, Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP, IPM dan Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif telah berjasa dalam membawa nama Muhammadiyah di dunia Islam bidang pendidikan.
Prestasi PTM yang membawa nama harum Muhammadiyah dan bangsa Indonesia menunjukkan ormas yang dirikan KH Ahmad Dahlan mempunyai jasa besar dalam dunia pendidikan. “Muhammadiyah dengan sekolahan, pesantren bahkan PTM menunjukkan sikap mandiri dalam memajukan dalam bidang pendidikan di Indonesia,” kata pengamat politik Nazar El-Mahfudzi kepada suaranasional, Kamis (18/2/2021).
Kata Nazar, PTM selalu mengirimkan para dosen untuk melanjutkan perguruan tinggi di berbagai negara. “Setelah pulang mengamalkan ilmu di PTM,” jelas Nazar.
Selama berada belajar di luar negeri, dosen PTM belajar dan dakwah menyebarkan dakwah Muhammadiyah. “Berbagai PCIM di luar negeri hasil kerja para mahasiswa yang belajar di luar negeri,” ungkapnya.
Kata Nazar, para dosen PTM juga menunjukkan prestasi dalam dunia akademik dengan menulis di berbagai jurnal ilmiah berstandar internasional. “Ini menunjukkan prestasi membanggakan bagi dosen PTM,” papar Nazar.
Keberadaan Muhammadiyah yang membawa citra baik bidang pendidikan di dunia islam, kata Nazar terlihat tidak diminati penguasa saat ini. “Justru penguasa menunjuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bukan dari kalangan Muhammadiyah yang sudah berpengalaman dalam mengelola pendidikan,” jelas Nazar.
Kritikan dan permintaan mencopot Mendikbud Nadiem Makarim, menurut Nazar juga disuarakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). “Selama menjadi menteri, Nadiem tidak mempunyai terobosan dalam bidang pendidikan terlebih dalam situasi pandemi Covid-19,” paparnya.
Selain itu, Nazar berharap penguasa saat ini mempertimbangkan menambah menteri dari kalangan Muhammadiyah khususnya Mendikbud. “Sudah ada Menkokesra Pak Muhadjir dari kalangan Muhammadiyah dan perlu lagi Mendikbud dari Muhammadiyah,” jelasnya.