Pemerintah menggigau mengutarakan butuh kritik keras ketika lembaga demokrasi mengumumkan indeks demokrasi Indonesia turun.
“Penguasa m’dadak ngigau responnya :pemerintah butuh kritik yg keras,” kata Sekjen Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yos Nggarang di akun Twitter-nya @yosnggarang.
Menurut Yos, saat ini ekonomi Indonesia loyo di mana pertumbuhan hanya minus. “Utang menumpuk, pemerintah langsung mengambil langkah nambah utang, wakaf dana dan pajak pulsa,” jelasnya.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan pemerintah membutuhkan kritik yang pedas dan keras dari pers. Pramono mengibaratkan kritik media massa ini sebagai jamu.
“Kita memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun dengan lebih terarah dan lebih benar,” kata Pramono dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2021, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Selasa (9/2).
Pramono mengatakan pemerintah memandang kebebasan pers sebagai hal yang wajib dijaga. Menurutnya, kebebasan pers merupakan salah satu tiang utama demokrasi.