Publik bisa menilai Istana merestui rencana kudeta Partai Demokrat atas sikap Istana yang diwakili Mensesneg Pratikno menolak menjawab surat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (4/2/2021). “Harusnya Istana memberikan jawaban surat dari AHY agar isu kudeta menjadi jelas,” paparnya.
Kata Achsin, Moeldoko yang mengumpulkan pengurus cabang Demokrat di sebuah hotel di Jakarta untuk melaksanakan KLB menggunakan pin sebagai pejabat Istana. “Moeldoko ingin menunjukkan sebagai pejabat istana ketika mengumpulkan para pengurus Partai Demokrat,” jelas Achsin.
Achsin mengatakan, Istana rugi sendiri ketika tidak menjawab surat dari AHY. “Dari permainan politik, AHY unggul satu langkah dari istana,” ungkap Achsin.
Pasca isu kudeta Demokrat, kata Achsin popularitas AHY makin naik. “Di media sosial semua mendukung AHY dan mengecam Moeldoko,” jelas Achsin.
Pratikno mengungkapkan bahwa pihaknya tidak perlu menjawab surat tersebut. Alasannya, dia menuturkan bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan perihal dinamika internal partai.
“Dan kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut, karena itu adalah perihal dinamika internal partai,” ucap Pratikno.
Dia menambahkan bahwa permasalahan tersebut terkait dengan rumah tangga internal Partai, yang sudah diatur di dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai.