Pegiat media sosial Abu Janda alias Permadi Arya dipakai pihak tertentu untuk membuat Indonesia gaduh agar umat Islam tidak bersatu. Abu Janda dipakai untuk mengalihkan kasus besar.
“Dipakai pihak tertentu untuk sebuah kepentingan agar bangsa Indonesia gaduh, umat Islam tidak bersatu dan saling membenci satu sama lain,” kata Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI DKI, KH Zulfa Mustofa MY dalam pesan pendek kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).
Kata Kiai Zulfa, keberadaan Abu Janda untuk melupakan kasus besar yang sedang dalam proses hukum.
“Mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak tepat dan atau menjadi lupa pada kasus-kasus besar yang mesti diproses secara hukum,” ungkapnya.
Menurut Kiai Zulfa, Abu Janda tidak layak disebut warga NU yang awam.
“Jangankan dianggap santri, disebut NU yang awam saja kurang pantas disematkan kepada Abu Janda meski NU tidak pernah menolak siapapun menjadi anggota dan pengikutnya selama yang bersangkutan mau mengikuti dengan tulus apa apa yang menjadi khitoh NU dalam beragama, berpolitik dan bermualamah,” jelas Kiai Zulfa.
Kata Kiai Zulfa, orang yang faham NU dan Aswaja tidak akan berperilaku seperti Abu Janda. “Orang yang cerdas paham, NU dengan paham aswajanya dan tradisi luhur akhlak ulamanya yang diajarkan di pesantren dan majelis taklim tidak akan berperilaku seperti itu,” pungkasnya.