Banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) akibat kebijakan istimewa pemerintah terhadap cukong tambang dan penggundulan hutan.
“Banjir ini akibat UU & kebijakan yg memberikan keistimewaan kepada para Cukong Tambang & Kebun menggunduli hutan,” kata Ketua Umum PRD Agus Jabo di akun Twitter-nya @agusjabo333.
Agus Jabo mengatakan seperti itu menanggapi berita dari liputan 6 berjudul “Jokowi: Banjir di Kalimantan Selatan Akibat Luapan Sungai Barito”.
Agus Jabo mempertanyakan ke Jokowi yang menyalahkan Sungai Barito yang dianggap tidak bisa menampung curah hujan yang tinggi. “Sungai Barito bertanya ‘salah apa aku, pak’,” ungkap Agus Jabo.
Ia meminta pemerintah Jokowi menghentikan para cukong tambang yang membabat hutan. “Hentikan atau kita hancur lebur,” pungkas Agus Jabo.
Jokowi menilai banjir di Kalimantan Selatan adalah sebuah fenomena yang tidak pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir. Menurut dia, banjir disebabkan luapan Sungai Barito akibat curah hujan yang tinggi, sehingga debit air tak mampu ditampung.
“Mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi (banjir) di Provinsi Kalimantan Selatan, curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut sehingga daya tampung Sungai Barito meluap ke 10 kabupaten,” kata Jokowi di Jembatan Mataraman, Kalimantan Selatan, saat jumpa pers daring, Senin (18/1/2021).