Aktivis ProDem: Banjir Kalsel Akibat Kerakusan Taipan

Banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan akibat kerakusan taipan menebang hutan untuk kepentingan mereka.

“Bencana silih berganti datangnya diawal tahun, baik itu bencana alam maupun bencana karena kelalaian dan kerakusan taipan,” kata aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi di akun Twitter-nya @Nicho_Silalahi.

Nicho mengatakan, para taipan merusak hutan untuk kepentingan pribadi khususnya pembangunan ibu kota baru. “Para taipan terus mengeruk keuntungan pribadi tanpa memikirkan bencana yang ditimbulkan bagi rakyat kecil,” jelasnya.

Kata Nicho, perusakan hutan sehingga bencana seperti banjir besar ini bisa dihentikan jika tidak dimulai dari diri kita sendiri. “Maka sama artinya kita juga akan mewarisi banjir ini pada generasi setelah kita,” ungkapnya.

Sejumlah netizen di Twitter melakukan protes terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tidak menyinggung banjir di Kalimantan Selatan.

Salah satunya disampaikan akun @Happyon*on yang menuliskan, “Pak di KALSEL juga ada banjir, sampai 12 Kabupaten sdh pak tergenang. Untuk daerah Hulu Sungai Tengah disertai Longsor jga,” cuit akun tersebut dengan unggahan foto bangunan yang terendam banjir.

Akun @masjon*iskandar juga memprotes Jokowi yang tak menggubris musibah di Kalimantan. Padahal, ibu kota negara akan pindah ke sana. Akun @haze*elle juga mencurahkan keadaannya sebagai korban banjir di Kalimantan Selatan.

“Sedih sih, sekelas presiden aja ga tau kalau juga ada bencana alam di Kal-Sel. Padahal kami di sini udah hampir seminggu ngerasain kebanjiran, banjirnya makin naik udah sampai atap pak. Titik banjir tertinggi ada di bagian titik kalsel tertinggi,” cuitnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News