Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Yusuf Leonard Henuk, mengaku pernah mengirim berkas atau dokumen ke Istana Negara untuk diajukan sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju untuk mengisi kekosongan dua menteri yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Berkas atau dokumen tersebut dikirim oleh Henuk ke Istana Negara di Bogor, Jawa Barat, dengan tujuan Presiden Republik Indonesia. Pengiriman berkas menggunakan jasa TIKI tertanggal 8 Desember 2020.
Profesor Henuk tertarik mengirim berkas tersebut setelah Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo dan Menteri Sosial, Juliari Batubara, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi menjerat dua menteri itu.
“Ya, sebelum pengangkatan 6 menteri baru itu,” ungkap Henuk Jumat siang (15/1/2021) dikutip dari viva.
Henuk mengungkapkan percaya diri dengan keilmuan yang dimiliki dan menyadang sebagai Profesor dan Guru Besar di Fakultas Pertanian USU membuat Presiden Jokowi akan mempertimbangkannya menjai menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Kebetulan dua menteri kosong. Saya tidak salah toh, normal-normal saja itu,” kata dia.
Henuk pun menghayal bila diri menjadi menteri Presiden Jokowi. Ia tidak bisa lagi memberikan kritikan dan serangan cuitan petinggi Partai Demokrat itu. Namun dari cuitan tersebut. dia mengaku terkenal di Indonesia.
“Untung saya tidak masuk di kelompok mereka (jadi menteri), saya tidak bisa bersuara lagi. Dari kasus SBY saya punya andil lah,” tutur Henuk.