Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan, Partai Gerindramendukung kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan FPI.
Rahayu melalui akun Twitter miliknya @rahayusaraswati membagikan beberapa tautan pemberitaan mengenai kebijakan tegas partainya itu atas pembubaran FPI.
Namun, pernyataan tegas dari Partai Gerindra tersebut menuai kontroversi. Publik justru beramai-ramai menandai akun anggota DPR RI Fadli Zon.
Pasalnya, Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya belakangan ini terus menyuarakan kecaman terhadap pemerintah yang membubarkan FPI. Ia terus bersuara nyaring menolak FPI dibubarkan.
Sikap Fadli Zon selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut bertolak belakang dengan pernyataan tegas yang disampaikan oleh Rahayu, keponakan Prabowo Subianto.
Dari pantauan Suara.com, Sabtu (2/1/2021), topik mengenai Gerindra masuk dalam daftar trending topic Twitter. Warganet beramai-ramai mempertanyakan posisi Fadli Zon di Partai Gerindra yang memiliki pandangan berbeda.
Salah satunya akun bernama @pretiwn yang mempertanyakan alasan Fadli Zon menjadi nada sumbang di tubuh partai yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.
“Bang @fadlizon kok beda sendiri?” ucap @pretiwn.
Tak hanya itu, ada pula warganet yang meminta kepada Rahayu untuk memberikan klarifikasi terkait status keanggotaan Fadli Zon.
Sebab, sikap Fadli Zon selama ini seringkali berbeda haluan dengan Partai Gerindra yang telah menjadi koalisi pemerintahan Jokowi.
“Dear mba Saras mohon update pencerahannya, apakah Fadli Zon masih menjadi kader dan masih bagian Gerindra? Yakin jika Gerindra memang tidak butuh yang memecah belah?” ungkap @borneowolf.
“Terus @fadlizon itu masih orang @Gerindra enggak? Kalau masih, seharusnya kalian menegusnya. Beda cerita kalau kalian 2 kaki!” ujar @airinairin_nz.
“Lah itu si @fadlizon gimana? Masa sih gajah berkeliaran di pelupuk mata masih enggak nampak juga? Atau sengaja dibiarin nanti juga busuk sendiri gitu ya @gerindra?” kata @triaanakmama.
Fadli Zon Tak Terima FPI Dibubarkan
Melalui akun Twitter @fadlizon, Fadli terus menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah Jokowi yang membubarkan FPI.
Anggota DPR RI itu menilai pembubaran FPI merupakan bentuk pembunuhan demokrasi di Indonesia.
“Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme. Ini pembunuhan thd demokrasi n telah menyelewengkan konstitusi,” ujar Fadli Zon.
Usai dibubarkannya FPI, para eks anggota FPI membentuk partai baru bernama Front Persatuan Islam.
Fadli Zon juga membantu Front Persatuan Islam mempromosikan atribut ormas baru itu melalui akun Twitternya.
Harga kasos Front Persatuan Islam dijual Rp 60 ribu untuk kaos pendek dan Rp 80 ribu untuk kaos panjang.
(Suara)