Ada Taipan di Balik Pengusiran Markaz Syariah di Megamendung

Taipan mempunyai peran upaya pengusiran Markaz Syariah di Megamendung, Kabupaten Bogor. Taipan masih mempunyai dendam dengan Habib Rizieq Syihab (HRS) dan FPI yang jagoannya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah di Pilkada DKI Jakarta 2017.

“Peristiwa yang menimpa HRS dan FPI termasuk upaya pengusiran Markaz Syariah di Megamendung tidak bisa dilepaskan ada peran taipan,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Sabtu (26/12/2020).

Menurut alumni pascasarjana sosiologi UGM ini, pengusiran Markaz Syariah di Megamendung sangat politis terlebih lagi tokoh-tokoh nasional maupun Yayasan non muslim juga menempati daerah tersebut tidak ada pengusiran. “Kenapa Markaz Syariah milik FPI yang dipermasalahkan, pada ada yayasan non muslim, lahan-lahan juga dimiliki para tokoh nasional,” jelasnya.

Kata Yunus, kemungkinan besar, Markaz Syariah akan terusir dari Megamendung dengan dasar lahan tersebut milik PTPN VIII. “Selain peran taipan, dugaan terbongkarnya Operasi Delima membuat FPI, HRS maupun asetnya harus dihabisi,” ungkap Yunus.

Yunus mengatakan, ada skenario besar ingin menghabisi HRS, FPI dan aset-asetnya. “Untuk mendukung pengusiran Markaz Syariah muncul pendapat para ahli yang berpihak ke PTPN VIII dan didukung media sampah seword serta buzzer,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News