Muhammadiyah bukan oposisi terhadap Pemerintahan Jokowi atas sikap organisasi Islam yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu menolak jabatan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud).
“Sekum PP Muhammadiyah Mas Mu’ti (Abdul Mu’ti) sudah memberikan klarifikasi secara halus atas penolakan menjabat Wamendikbud,” kata Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah Razikin kepada suaranasional, Rabu (23/12/2020).
Menurut Razikin, Muhammadiyah secara organisasi menolak jabatan Wamendikbud bukan berarti oposisi terhadap pemerintahan Jokowi. “Muhammadiyah mempunyai sikap rasional dalam membantu pemerintahan Jokowi di luar struktur,” jelas Razikin.
Selain itu, Razikin mengatakan, Sandiaga Uno yang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) mengagetkan di kalangan pendukung Jokowi. “Perlu kesadaran dari pendukung Prabowo dan kader Gerindra harus tertib tidak perlu nyinyir terhadap Presiden Jokowi seperti yang dilakukan Fadli Zon,” jelas Razikin.
Kata Razikin, masuknya Sandiaga Uno dalam pemerintahan bisa membantu Jokowi-KH Maruf Amin dalam percepatan ekonomi.
Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti memutuskan untuk tak bergabung mengisi kursi salah satu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendampingi Nadiem Makarim dalam Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan 2019-2024. Hal itu ia ungkapkan dalam akun Twitter resminya @Abe_mukti, Rabu (23/12).
“Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri,” kata Mu’ti.
Mu’ti lantas bercerita, dia sempat dihubungi oleh Mensesneg, Pratikno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Ia awalnya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.
Namun keputusan itu berubah. Ia mengaku berubah pikiran setelah mengukur kemampuan dirinya sendiri bila mengemban amanah tersebut. Ia berharap keputusan ini menjadi pilihan yang terbaik.
“Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut,” kata Mu’ti.