Demonstrasi di kantor kepolisian berbagai daerah menunjukkan adanya ketidakadilan dan ketidakpercayaan kepada pemerintah.
“Kehadiran masyarakat di Polsek, Polres, Polresta, Polda bagian ketidakpercayaan dalam penegakan hukum,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Rabu (16/12/2020).
Menurut Amir Hamzah, kedatangan masyarakat di berbagai kantor polisi dalam menuntut keadilan dalam kasus meninggalnya enam Laskar FPI. “Mereka juga menuntut keadilan terhadap HRS yang telah dipenjara,” ungkapnya.
Kasus enam Laskar FPI tertembak mati oleh polisi, kata Amir Hamzah tidak adanya keterbukaan dari pihak aparat penegak hukum. “Ada barang-barang milik enamĀ Laskar FPI yang belum dikembalikan, pelaku penembakan belum tersangka dan tidak diumumkanya nama maupun inisialnya,” jelas Amir.
Amir Hamzah mengatakan, kegaduhan dan memunculkan masalah baru jika kasus HRS dan enam Laskar FPI tertembak mati polisi tidak diselesaikan secara tuntas. “Pemerintah harus membuktikan bahwa penegakan hukum melahirkan keadilan,” jelas Anto.
Ia mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sangat menurun drastis diindikasikan Muhammadiyah tengah mempertimbangkan menarik dana para umatnya yang selama ini terparkir di tiga bank syariah BUMN. “Kita harapkan komit untuk menarik dana umatnya,” ungkapnya.
Selain itu, kata Amir Hamzah Rezim Jokowi yang menggunakan pendekatan keamanan justru membuat masyarakat makin tidak peduli pada penguasa. “Pamer kekuatan TNI/Polri di Glodok menunjukkan rezim ini menyembunyikan ketakutan atau mencari teman baru,” pungkasnya.