Habib Rizieq Syihab (HRS) dan Front Pembela Islam (FPI) menjadi target dendam taipan yang kalah di Pilkada DKI Jakarta 2017. HRS menjadi target masuk penjara atau dibunuh.
Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (10/12/2020). “Operator lapangan maupun penggalangan opini terlihat ada permainan taipan,” ungkapnya.
Kata SBK, taipan sangat marah jagoannya di Pilkada DKI Jakarta 2017 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah. “Dan HRS dan FPI dianggap yang bertanggung jawab atas kekalahan Ahok. Padahal taipan sudah mengeluarkan triliunan untuk Ahok,” papar SBK.
SBK mengatakan, publik sudah mengetahui, polisi terlihat kebingungan memberikan keterangan pers dalam kasus penyerangan Laskar FPI. “Pernyataan polisi yang berubah-ubah terkait pistol menunjukkan kasus penembakan Laskar FPI ada kesalahan,” jelas SBK.
Pihak Propam yang memeriksa polisi terlibat penembakan enam Laskar FPI, kata SBK menunjukkan tindakan anggota korps berbaju coklat menyalahi aturan hukum. “Terlebih lagi kasus ini mendapat sorotan dunia internasional,” pungkas SBK.