Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa terkena azab atas tindakannya yang meninggalkan para relawan yang tulus berjuang dan membelanya saat diserang dari berbagai pihak.
“Meninggalkan relawan, Jokowi bisa terkena azab,” kata Relawan Jokowi Muhamamd Dinaldo di Bogor, Sabtu (5/12/2020).
Menurut Dinaldo, selama ini relawan Jokowi terutama kalangan aktivis 98 mempunyai basis dukungan yang jelas sudah mengucurkan keringat untuk mantan Wali Kota Solo sejak 2014. “Ketika Jokowi terjepit relawan lagi yang dibutuhkan, tapi tidak pernah diperhatikan,” jelasnya.
Dinaldo mengatakan, Jokowi bisa bertahan sampai 2024 harus segera merangkul para relawan yang sudah mengucurkan keringat sejak lama. “Relawan aktivis 98 ini sudah lama berjuang saat melawan Orde Baru,” papar Dinaldo.
Kata Dinaldo, Jokowi itu berasal dari pinggir kali dan pedagang mebel bukan kalangan aktivis 98 yang melawan Tirani Orde Baru. “Jokowi terpilih karena reformasi 98,” jelasnya.
Selain itu, Dinaldo mengatakan, banyak yang salah mengartikan Pancasila sehingga perlu penambahan Syariah misalanya NKRI Bersyariah. “Padahal sila-sila dalam Pancasila itu Syariah. Pancasila dibuat para pendiri bangsa terdiri para cendekiawan, ulama, tokoh agama, negarawan,” jelasnya.
Kata Dinaldo, khilafah yang dipropagandakan oleh beberapa pihak di Indonesia merupakan pemerintahan terbelakang. “Imam Maliki, Imam Hambali, Imam Syafi’i dipenjara di era khilaf,” ungkap Dinaldo.
Khilafah, menurut Dinaldo buatan manusia saat itu yang berfikirnya masih perang dan darah.