Habib Rizieq Syihab (HRS) mengajukan syarat kepada penguasa untuk rekonsiliasi. Bebaskan para ustadz dan aktivis yang ditahan, baru beliau bersedia diskusi.
Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (ASMaPi) Edy Mulyadi, menilai syarat itu menunjukkan beliau pemimpin yang mengutamakan ummatnya. Apa pun respon rezim, diterima atau ditolak, syarat tersebut merupakan kemenangan bagi Habib.
“Inilah Panglima Masiroh Kubro yang sudah lama ditunggu-tunggu. Ummat siap berjuang di bawah komando Habib Rizieq. Isy kariman aumut syahidan. Allahu akbar!” katanya.
Sebelumnya, HRS meminta kepada pemerintah agar membebaskan sejumlah ulama dan aktivis yang dilakukan penahanan, seperti Abu Bakar Baasyir hingga Habib Bahar bin Smith.
“Bebaskan dulu para tokoh kita, masih banyak ulama kita yang saat ini menderita di penjara. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith,” kata Habib Rizieq sebagaimana dilihat dalam YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).
Lalu ia juga meminta agar aktivisi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dibebaskan sepeti Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat, dan sejumlah buruh yang juga dilakukan penahanan.
“Bebaskan buruh, bebaskan mahasiswa, bebaskan para pendemo, bebaskan pelajar yang saat ini memenuhi ruang-ruang tahanan,” katanya.
“Kita siap dialog dan damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” tegasnya.