Habib Rizieq Syihab (HRS) harus ditolak kedatangan ke Indonesia karena dimanfaatkan Amerika Serikat (AS) untuk mengganggu stabilitas keamanan nasional. AS memanfaatkan HRS untuk menjatuhkan Presiden Jokowi karena kontrak Freeport yang habis pada 2022.
“Kedatangan HRS ke Indonesia tidak bisa dilepaskan dari AS yang ingin mengambil alih Freeport yang masa kontraknya habis 2021,” kata Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 Anto Kusumayuda kepada suaranasional, Senin (9/11/2020).
Kata Anto, dalam menjalankan operasi menjatuhkan Presiden Jokowi, AS juga memanfaatkan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah seperti Cikeas, Cendana, konglomerat hitam, eks HTI.
“Kasus hukum Cikeas terganggu keberadaan Jokowi, begitu juga Cendana. Saat ini putra Soeharto, Bambang Trihatmodjo sedang menghadapi Sri Mulyani masalah utang terhadap negara, Eks HTI dendam ke Jokowi karena organisasi dibubarkan,” ungkapnya.
Anto mengatakan, berbagai kelompok yang berseberangan pemerintah dengan konspirasi AS memnanfaatkan HRS untuk menjatuhkan Presiden Jokowi menggunakan sentimen agama. “Sentimen agama akan terus disuarakan untuk menjatuhkan Jokowi. Desember 2020 akan terjadi kerusuhan dan keributan dan puncaknya Januari 2021 memaksa Jokowi turun,” jelas Anto.
Ia mengatakan, kedatangan HRS ke Indonesia berdampak pada keamanan Indonesia. “Saya menolak kepulangan HRS ke Indonesia. Ini berdampak keamanan di Indonesia. Kalau HRS dipaksa pulang akan terjadi berbagai keributan,” ujarnya.
Selain itu, Anto meminta Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk menolak kedatangan HRS di Indonesia. “Kalau HRS memaksa, tangkap saja,” pungkasnya.