Rezim Joko Widodo (Jokowi) menuju game over setelah pemerintah mengumumkan secara resmi negara dalam kondisi resesi ekonomi.
“Resesi ekonomi, Rezim Jokowi menunuju game over,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada suaranasional, Sabtu (7/11/2020).
Menurut SBK, resesi ekonomi lebih disebabkan fundamental ekonomi Rezim Jokowi yang rapuh. “Rezim Jokowi lebih mengandalkan utang untuk pembangunan ekonomi dan melupakan ekonomi kelas menengah ke bawah,” ungkapnya.
Kata SBK, para menteri selalu membantah Indonesia akan terjadi resesi ekonomi. “Padahal ekonom senior Rizal Ramli sudah mengingatkan Indonesia akan mengalami resesi ekonomi,” jelas SBK.
Indonesia akhirnya terjerembab ke dalam resesi ekonomi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi dalam negeri minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin.
Dengan kondisi itu, artinya ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir. Maklum, pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.
Sebagai informasi, resesi merupakan suatu keadaan di mana ekonomi negara negatif dalam dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.
Indonesia akhirnya terjerembab ke dalam resesi ekonomi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi dalam negeri minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin.
Dengan kondisi itu, artinya ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir. Maklum, pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal III itu berbanding terbalik dengan periode yang sama pada 2019 lalu. Saat itu, ekonomi dalam negeri masih bisa tumbuh 5,02 persen.
“Dengan posisi ini kalau kita bandingkan posisi kuartal III 2019 maka posisi pertumbuhan Indonesia secara tahunan masih mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen,” ujar
Suhariyanto dalam paparan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2020, Kamis (5/11).