Kumandang azan kerap terdengar di masjid dan musala. Di Kota Blitar, kumandang azan juga terdengar di 9 traffic light. Azan diperdengarkan tiap salat 5 waktu, satu paket dengan CCTV traffic light Kota Blitar.
Dishub Pemkot Blitar sengaja memutar azan untuk mengingatkan kewajiban tiap muslim pemakai jalan, jika saatnya melaksanakan salat fardhu.
Kepala Dishub Pemkot Blitar, Priyo Suhartono mengatakan pemutaran azan itu dilakukan sejak awal bulan ini.
“Voice CCTV memutar kumandang azan tiap waktu salat fardhu. Ini atas arahan dari Pjs Wali Kota Blitar, Bapak Jumadi dan Ketua DPRD Kota Blitar. Kami mulai sejak Nopember ini,” kata Priyo kepada detikcom, Kamis (5/11/2020).
Dari 14 voice CCTV yang terpasang di setiap traffic light atau jalan persimpangan Kota Blitar, hanya 9 yang memutar kumandang azan. 9 Lokasi itu di antaranya simpang tiga Herlingga menuju Jalan Sudanco Supriyadi dan Imam Bonjol, simpang empat 511 di Jalan Bali, simpang tiga Alon-Alon Jalan Merdeka Barat dan simpang tiga Plosokerep di Jalan Kenari.
“Untuk voice yang lokasinya dekat dengan masjid, tidak kami setting. Kami khawatir suara azannya mengganggu suara azan dari masjid,” imbuhnya.
Sebelum azan, toa di atas CCTV yang terpasang di beberapa lokasi juga memperdengarkan pidato kebangsaan yang disampaikan Sang Proklamator, Ir Soekarno. Kemudian saat pandemi COVID-19 melanda, Dinkes Pemkot Blitar juga memanfaatkan media ini sebagai sarana sosialisasi penerapan protokoler kesehatan.
“Sekarang, kami tambahkan azan. Semoga dengan ini, setiap orang yang berhenti dan yang lewat di sekitar traffic light tersebut akan mendengarkan suara azan. Sehingga bisa mengingatkan bagi umat muslim untuk segera melaksanakan salat fardhu,” tandas Priyo yang juga menjabat sebagai Plt di Dinas Pendidikan Kota Blitar ini.
Seorang pengendara roda empat berplat mobil L, Farid, mengapresiasi yang dilakukan Pemkot Blitar ini. Menurutnya, ini aksi nyata untuk mengingatkan sesama muslim akan kewajiban mereka. Namun cara yang digunakan sangat bijak dan bisa ditiru daerah lainnya di Indonesia.
“Saya suka cara ini. Awal datang kemarin ke kota ini, sempat kaget kok di traffic light ada suara adzannya. Tapi menurutku ini cara yang keren untuk mengingatkan dan menguatkan iman sesama muslim. Media yang dimanfaatkan kreatif. Caranya sejuk, damai, tidak bersifat memaksa dan bisa nih ditiru daerah lainnya,” pungkasnya.
(Detikcom)