Pernyataan Presiden Prancis, PBNU Minta Umat Islam Jangan Terprovokasi

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Helmy Faishal Zaini meminta kepada umat islam dan warga NU untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menghina Islam dengan membiarkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW.

“PBNU meminta umat islam dan warga NU tetap tenang dan tidak terprovokasi, kami mendorong pemerintah untuk aktif melakukan langkah diplomatik guna mencari solusi terbaik untuk menyikapi keadaan ini,” kata Ahmad dikutip dari halaman resmi NU, Jumat (30/10).

Ahmad juga sangat menyayangkan pernyataan dan sikap Macron yang menyebut Islam sedang dalam krisis. Menurutnya, pernyataan tersebut sangat tendensius dan berpotensi pada bangkitnya islamophobia.

Akibat dari Islamophobia, menurut Ahmad akan berdampak besar pada perdamaian dunia. Padahal Islam mengedepankan prinsip rahmatan lil alamin yang mengedepankan kasih sayang dan perdamaian di dunia.

Ia juga mengatakan, menuding islam sebagai gerakan ekstremis dan radikal yang menggunakan kekerasan adalah bentuk kekeliruan. Karena islam merupakan agama yang penuh kasih sayang.

“Pernyataan Macron sangat tendensius, menggelorakan islamophobia yang berdampak besar pada perdamaian dunia. Sangat tidak benar jika islam diidentikkan dengan kekerasan Islam adalah agama rahmah, kasih sayang, dan perdamaian,” jelasnya.

“Maka menggelorakan bahwa islam adalah agama radikalis dan ekstrimis jauh sekali dengan kebenaran dan fakta yang ada,” imbuhnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News