Ada dugaan loyalis Joko Widodo (Jokowi) membuat kerusuhan agar demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi kesan negatif sehingga tidak disukai rakyat.
“Dugaan loyalis Jokowi yang mengabdi demi eksistensi pemerintahan saat ini membuat demo rusuh Omnibus Law,” kata Pengamat intelijen dan terorisme dari The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, Selasa (13/10/2020).
Kata Harits, Kelompok penyusup ini bertujuan menjadikan aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja berujung ricuh sehingga citra positifnya menjadi negatif. Hal ini bisa membuat publik yang tadinya mendukung berubah jadi mengecam.
“Di sisi lain bahkan memberi legitimasi bagi aparat untuk membubarkan demo, tindakan represi, bahkan berujung pada pemidanaan pelaku demonstrasi,” ucap dia.
Ketika demo rusuh, menurut Harits, membuat aksi unjuk rasa itu bisa dipolitisir sebagai penyebab kerusuhan. “Propaganda bahwa aksi ditunggangi kepentingan kelompok tertentu, misalkan dari barisan sakit hati, dan lainnya dengan mudah bisa dibangun secara massif. Targetnya mendelegitimasi aksi demonstrasi,” katanya.