Penguasa saat ini sudah kehilangan ‘pulung’ kekuasaan di mana dalam berbagai kebijakannya terlihat banyak kesalahan dan kepercayaan dari masyarakat makin menurun.
“Dalam filosofi Jawa, penguasa yg sudah kehilangan “pulung” dan “ndaru”, segala langkahnya biasanya cenderung klera-kleru, kesandung-sandung, serba salah,” kata intelektual NU Ulil Abshar Abdalla di akun Twitter-nya @ulil.
Kata Uli, hilangnya ‘pulung’ kekuasaan terlihat kebijakan pemerintahan yang memunculkan kebingungan dan kegaduhan. “Kepercayaan rakyat merosot,” jelasnya.
Menantu KH Mustofa Bisri (Gus Mus) ini mengatakan, biasanya, jika “pulung” sudah pergi, susah baliknya.
Ulil mengatakan, tanda-tanda ‘pulung’ kekuasaan terlihat puluhan perhimpunan dokter yang ramai-ramai menolak Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelayanan Radiologi Klik. “Ini salah satu tanda2 hilangnya “pulung” kekuasaan itu. Setiap langkah menteri ini, ndilalah kok ya klera-kleru terus. Ndilalah,” pungkasnya.