Surat Terbuka
Kepada Sdr. Nuzul Rachdy
Ketua DPRD Kuningan Jawa Barat.
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saya sebagai wali santri angkatan ketujuh Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khatimah (HK) Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Jawa Barat, usai menyimak video wawancara Saudara di hadapan awak media tentang penyebaran covid-19 di Ponpes HK terbesitlah keinginan saya untuk menulis surat terbuka kepada Saudara.
Video wawancara Saudara di hadapan awak media yang berdurasi total 5′ 23″ tersebut, keluar ucapan kata “limbah” dari lisan Saudara sebanyak tiga kali dalam 10 detik. Translate ucapan Saudara selama 10 detik pada menit ke-1’43” – 1’53” berisi ucapan: “Jangan sampai Husnul ini hanya membawa limbah ya..limbah wabah, dan limbah segalanya”.
Makna dan tafsir dari kata limbah yang disematkan ke Husnul tentu hanya Saudaralah yang berhak menjelaskan maknanya, karena Saudaralah yang mengucapkannya.
Saya sebagai wali santri yang paling tidak, telah menjadi bagian keluarga besar Ponpes HK sejak tiga puluh tahun yang lalu, merasa terusik atas pernyataan Saudara.
Saya sangat menyesalkan pernyataan Saudara yang notabene selaku ketua dari lembaga yang konon terhormat malah membuat pernyataan yang justru menimbulkan kegaduhan baru di tengah kita bersama sedang menghadapi wabah yang satu ini.
Saya sangat menunggu klarifikasi dari Saudara secara terbuka lewat media untuk menjelaskan makna dari ucapan Saudara yang terucapkan: “Jangan sampai Husnul ini hanya membawa limbah ya limbah wabah limbah segalanya”.
Wassalam,
Tardjono Abu Muas
Wali Santri Ponpes HK Angkatan Ke-7.