Oleh: Chepy Trisna
Pemerhati politik dan hukum
Mas Joko sebagai Presiden Indonesia di luar negeri cukup populer.
Salah satu ilmuwan yang mempopulerkannya adalah seorang analis dari Lowy Institute bernama Prof Ben Bland.
Pada September 2020 lalu beliau menulis buku tentang Mas Djoko yg diberi judul “Man of Contradictions: Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia”.
Dalam salah satu bagian dari bukunya, Bland mengeritik pendekatan Presiden Jokowi terhadap kehidupan politik, dari orang biasa, kemudian menjadi otoriter dan semakin dekat serta bergantung pada elit politik,…
Dalam Bab Kesimpulan buku tsb, Ben Bland mengatakan : “What we know for sure is that after just six years in the presidential palace, he has lurched back towards Indonesia’s authoritarian roots, eroding free speech and the rights of minorities, undermining the all-important fight against corruption, and launching his own nascent political dynasty’. (Yang kita tahu pasti, setelah enam tahun berada di istana presiden, dia (Jokowi) telah kembali ke akar otoriter Indonesia, mengikis kebebasan berbicara dan merusak perjuangan yang sangat penting melawan korupsi, dan meluncurkan dinasti politiknya yang baru lahir),”
Selain Blen Bland, seorang Profesor dari Australian National University juga memberikan komentarnya tentang Mas Djoko,..
Tgl 27 Sept 2020 yg lalu, Prof Greg Fealy ini menulis di East Asia Forum, beliau mengatakan, Mas Joko telah melakukan kampanye penindasan secara masif terhadap kaum islamis dalam 4 tahun terakhir ini.
Mas Joko dinilai sebagai pemimpin refresif dalam berbagai bentuk. Menurut Prof Greg, pegawai negeri, akademisi, dan para guru/ustad dianggap kelompok yang dicurigai sebagai kelompok Islam dalam pemantauan.
Terlalu banyak dan tidak akan muat di WA Group, jika penilaian para ilmuwan dunia disampaikan secara lebih rinci, tapi kesimpulan dari semua pendapat para ilmuwan ini, adalah Mas Joko sebagai sosok yang “buruk” untuk menjadi pemimpin sebesar Indonesia ini…
Ini bukan penilaian sembarangan, tapi hasil analisa data dari penelitian, bukan pendapat KAMI juga loh..
Jadi untuk para pemuja Mas Joko, harap tidak kepanasan dan baper..??♂
Nikmati saja terus kehidupan otoriter bersama Mas Joko, hingga datang waktunya Tuhan memanggil,.. kembalilah…!?