Anak kecil yang dipakaikan jilbab oleh orang tua, guru atau orang dewasa dikhawatirkan muncul eksklusivitas.
“Kekhawatiran saya sebenarnya lebih kepada membawa pola pikir si anak itu menjadi ekslusif karena dari sejak kecil ditananmkan untuk berbeda dengan yang lain,” kata politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nong Mahmada di Radio Jerman DW Indonesia.
Kata Nong Mahmada, anak-anak dibiarkan apapun di masa pertumbuhan. “Tidak harus berbeda dengan lain, diberi identitas muslimah mengeksklusifkan dirinya sendiri,” ungkapnya.
Ia tidak bisa menyalahkan anak yang mengikuti orang tua dipakaian jilbab. “Sebenarnya wajar-wajar saja anak mengikuti keinginan atau arahan dadri orang atau misalnya dari pihak guru atau orang dewasa,” pungkasnya.